Baju Wisuda
Setelah mengetahui asal usul hingga makna filosofis dibalik pakaian toga dan tali kuncir toga, harapannya bukan rasa bangga saja yang patut untuk disyukuri, namun tugas seorang sarjana maupun magister yang berjuang dengan ilmu pengetahuan juga harus ditanamkan.
Satu hal yang mestinya menjadi perhatian para wisudawan adalah bagaimana caranya agar bisa menjadi orang yang berguna setelah lulus dan menyandang status sebagai sarjana atau magister, bukan semata soal perayaan wisuda dan pakai toganya saja.
Semoga berkah ilmunya, manfaat dan menjadi motor penggerak di lingkungannya masing-masing. walau tak praktis, toga adalah satu-satunya pakaian yg dianggap pantas waktu seseorang berada diluar ruangan untuk menutupi tubuh mereka.
Mengapa baju toga berwarna hitam? Warna itu menyimbolkan misteri kegelapan yang berhasil dikalahkan oleh wisudawan/ti sewaktu diperkuliahan. Maka para sarjana atau magister diharapkan mampu menyibak kegelapan dengan ilmu yang didapatkannya selama di perkuliahan.
Sementara menurut wisudawan prodi M.MPI angkatan 2015, Abdul Jamil mengatakan bahwa wisuda dan toga adalah sebuah acara serimonial yang seharusnya diikuti dengan hati yang riang gembira, bersyukur dan sebagai awal untuk mulai mempraktikkan hal-hal apa yang telah di dapat saat kuliah.
Pemindahan tali saat upacara wisuda dari kiri ke kanan berhubungan dengan pekerjaan yang akan dipilih setelah wisuda. biarpun umumnya dikaitkan dengan bangsa romawi, toga sesungguhnya berasal dari sejenis jubah yang dikenakan oleh pribumi italia, yaitu bangsa etruskan yang hidup di italia sejak 1200 sm.
Bentuknya pun dimodifikasi menjadi sejenis jubah. Diantaranya makna topi toga yang berbentuk persegi dengan sudut-sudutnya dimaksudkan agar Wisudawan/ti dituntut untuk berpikir secara rasional dan menilai segala sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Toga mulai berkembang di Romawi berupa sehelai mantel wol tebal yang dipakai setelah mengenakan cawat atau celemek. Sementara makna Tali pada topi toga diibaratkan sebagai otak. Kata toga berasal dari tego, yg dalam bahasa latin bermakna penutup. kala itu, bentuk toga belum berbentuk jubah, namun sebatas kain sepanjang 6 meter yg cara menggunakannya sebatas dililitkan ke tubuh.
Hingga pada masa ini, toga tetap dianggap satu-satunya busana yang pantas dikenakan di luar ruangan Seiring berjalannya waktu, pemakaian toga mulai bergeser dari busana sehari-hari menjadi pakaian resmi seremonial, termasuk acara kelulusan.
Makna pemindahan kuncir toga dari sebelah kiri ke kanan adalah simbol dari telah selesainya materi, teori dan arahan yang diberikan oleh Dosen untuk selanjutnya masuk ke dunia baru, yaitu dunia aplikasi dan pengamalan ilmu yang telah didapat.
Pusat Perlengkapan Wisuda Terpercaya |
Posting Komentar untuk "Baju Wisuda"